Lokasi | SMA Cendana Pekanbaru |
Lingkup Pendidikan | Sekolah Menengah Atas (SMA) |
Tujuan yang ingin dicapai | Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Bantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMA Cendana Pekanbaru pada Materi Faktor-Faktor yang Pempengaruhi Laju Reaksi. |
Penulis | Zaki Dayatul Akbar, S.Pd |
Tanggal | 17 Oktober 2022 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
| A. Latar Belakang Berdasarkan pengalaman dan observasi yang penulis lakukan ditemukan bahwa sebagian besar peserta didik belum terbiasa dalam mengungkapkan gagasan dan idenya selama proses pembelajaran kimia, tepatnya pada materi laju reaksi. Hal ini terlihat bahwa sedikitnya peserta didik yang terlibat aktif dalam diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Sebagian besar peserta didik tidak memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi kelompok lainnya, baik itu bertanya, menambahkan, apalagi menyanggah. Hal ini terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut: a. Rendahnya kemampuan Argumentasi Peserta didik disebabkan oleh rendahnya pemahaman konsep pada materi laju reaksi. b. Rendahnya keterampilan argumentasi dapat disebabkan oleh penggunaan model ceramah dalam pembelajaran. Pembelajaran yang diimplementasikan, dinilai belum membekali peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam berargumentasi, peserta didik tidak terbiasa untuk mengkonstruk pengetahuannya secara mandiri sehingga penguasaan konsepnya menjadi sangat rendah. c. Penggunaan buku cetak dalam pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi peserta didik d. Perangkat yang digunakan dinilai masih kurang untuk membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. e. Peserta didik belum pernah dilatihkan keterampilan argumentasi yang dipadukan dalam pembelajaran kimia. Hal tersebut dikarenakan terdapat kebijakan pusat yang menjadi kendala untuk memacu kinerja peserta didik dan tidak adanya perangkat pembelajaran yang dapat digunakan sebagai referensi untuk melatihkan keterampilan argumentasi pada materi laju reaksi
Dari berbagai faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa rendahnya kemampuan argumentasi peserta didik disebabkan oleh pembelajaran yang dilakukan guru belum mewadahi peserta didik untuk melatihkan kemampua argumentasinya, baik secara konten maupun secara mental dan keterampilan. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis melakukan sebuah praktik pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMA Cendana Pekanbaru pada materi Laju Reaksi B. Pentingnya Praktik Ini untuk Dibagikan Keterlibatan argumentasi pada proses pembelajaran mempunyai dampak yang besar dan baik terhadap hasil belajar dan banyaknya pengetahuan. Enda Amelia Tarigan dan Diana Rochintaniawati, (2015) menyatakan bahwa Dampak yang besar ini tercipta dari semakin aktif siswa dalam menggunakan fikirannya untuk berfikir secara ilmiah dan terkonsep, hal ini secara tidak langsung akan menambah pengetahuan siswa tentang konsep dari materi ajar yang sedang dipelajari. Siswa yang mulanya hanya diam menerima apa yang diberi guru, kini siswa menggunakan kemampuan berfikirnya untuk menyampaikan argumen dan gagasan, lebih bebas berkomentar maupun menyanggah disertai bukti dari konsep yang mampu dipertanggungjawabkan. Kemampuan argumentasi menjadi pondasi dari keterampilan berfikir logis dan kritis. Proses berargumentasi melibatkan proses berfikir kritis untuk menanggapi suatu pertanyaan yang diajukan, untuk memberikan suatu alasan yang logis yang disertai dengan konsep dan teori yang mendukung. Kemampuan berargumentasi bertujuan mengemukakan pendapat dengan maksud memengaruhi orang lain akan kebenaran dari tanggapan dan alasan yang dikemukakan. Kemampuan argumentasi juga merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan global dan perkembangan zaman yang semakin pesat, dimana bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang mampu memberikan sumbangsih ide dan gagasan demi kemajuan. Dalam penyampaian ide dan gagasan tentu diperlukan kemampuan argumentasi yang mantap, agar ide dan gagasan itu dapat diterima. C. Peran Guru dalam Praktik Ini Mengingat begitu pentingnya kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman, maka kemampuan ini harus dilatihkan di sekolah, salah satunya dalam pembelajaran kimia. Dalam melatihkan keterampilan argumentasi ilmiah peserta didik dibutuhkan peran dari seorang guru untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang dapat melatih peserta didik dalam berargumentasi ilmiah, salah satunya dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning.
|
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
| A. Tantangan dalam Mencapai Tujuan Untuk dapat meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik pada kelas XI MIPA 1 SMA Cendana Pekanbaru dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan bantuan Lembar Kegiatan Peserta Didik Kelas XI MIPA 1 SMA Cendana Pekanbaru pada materi Laju Reaksi terdapat beberapa tantangan diantaranya : 1. Bagi Pendidik a. Pendidik diharapkan lebih aktif dalam meningkatkan kemampuan dalam mencari literasi atau sumber materi yang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi ajar yang akan di sampaikan ke peserta didik. b. Pendidik diminta untuk dapat membuat perangkat pembelajaran yang inovatif c. Pendidik diminta untuk mempelajari model pembelajaran inovatif d. Pendidik diminta untuk dapat memanagement waktu dengan baik agar semua sintaks dari model pembelajaran yang digunakan dapat dilaksanakan. B. Yang Terlibat Dalam Kegiatan Ini Untuk mecapai tujuan dalam meningkatkan kemampuan argumentasi peserta didik, maka seluruh stakeholder pendidikan di sekolah terlibat, sesuai dengan perannya masing-masing, diantaranya : Kepala sekolah, guru, laboran, orantua dan peserta didik dan teman sejawat. |
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
| Langkah-Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah : 1. Pendidik mengupdate dan mengupgrade kapasitas diri dengan cara belajar dengan berbagai sumber terkait pembelajaran inovatif. a. Strategi yang digunakan adalah peserta didik mengeksplore berbagai sumber terutama youtube yang membahas tentang pembelajaran inovatif b. Proses mengupdate dan mengupgrade kapasitas diri dilakukan dengan cara mencari referensi, menulinya di buku catatan, dan mendiskusikannya dengan pimpinan sekolah, teman sejawat dan pakar pendidikan. c. Sumber daya yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah Hp atau laptop dan teman sejawat.
2. Pemilihan media pembelajaran dan pemanfaatan IT dalam pembelajaran a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajran adalah dengan memilih media pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai dengan karakteristik peserta didik, selain itu guru bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan maupun pengoperasian. Disini guru memilih media pembelajran berbasis teknologi yaitu PPt inovatif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi b. Proses pembuatan media ini dimulai dari mempelajari materi yang akan dibuat medianya, kemudian guru merancang desain menu-menu apa saja yang ada di media pembelajaran, mencari video dan gambar terkait faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan terakhir guru mengeksekusi media yaitu powerpoint inovatif terkait faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. c. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran ini antara lain pengetahuan guru dalam menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut dan juga alat seperti komputer/laptop dan jaringan internet.
3. Pemilihan model pembelajaran a. Strategi yang digunakan guru dalam memilih model pembelajaran adalah dengann memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi Disini guru memilih model pembelajaran PBL b. Proses pemilihan model ini pertama guru mempelajari model-model dalam pembelajaran lalu memahami karakteristik peserta didik dengnan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang terdapat dibuku peserta didik c. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model ini antara lain pemahaman kompetensi guru akan model pembelajaran PBL dan juga pemahaman guru akan materi pembelajaran |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
| A. Dampak Aksi yang dilakukan Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning memiliki dampak yang positif dalam menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan argumentasi peserta didik. Keterampilan Argumentasi peserta didik terdiri dari beberapa tingkatan yaitu Claim/Counter Claim (Pernyataan), Warrant (Pembenaran), Backing (Dukungan) dan Rebuttal (Sanggahan). Untuk melakukan analisis terkait kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik digunakan pedoman penskoran sebagai berikut:
Berdasarkan penskoran diatas diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan argumentasi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya, walau kenaikan belum signifikan. Meningkatnya kemampuan argumentasi peserta didik pada materi faktor-faktor yang mempengarhi laju reaksi menggunakan model pembelajaran problem based learning disebabkan oleh sintaks-sintaks dalam model pembelajaran problem based learning memberi ruang dan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran karena adanya problem yang diberikan diawal pembelajaran, dan peserta didik terlibat aktif dalam melakukan penyelidikan dan diskusi kelompok dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan, serta pada tahap menyajikan hasil karya atau mempresentasikan, peserta didik dilatih untuk berkomunikasi dengan baik, dan dilatih untuk membangun argumentasi ilmiahnya. B. Respon Orang Lain Terhadap Strategi yang Dilakukan 1. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, bisa dilihat dari saat refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajarannya menarik juga mudah dipahami. 2. Respon kepala sekolah dan pimpinan lain sangat bangga dan diharapkan bisa menjadi contoh untuk rekan-rekan yang lain. 3. Respon teman sejawat juga postif dan mengajak belajar bersama untuk memahami pembelajaran inovatif lainnya.
C. Faktor Keberhasilan Atau Ketidakberhasilan Dari Strategi Yang Dilakukan Faktor keberhasilan pembelajaran saat ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, model,metode dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat, selain itu juga konsistensi guru dalam menerapkan sintaks model dengan benar dan sesuai waktu.
D. Pembelajaran dari Seluruh Proses 1. Untuk menjadi guru profesional dibutuhkan keseriusan dan perjuangan lebih dalam memahami pembelajaran inovatif. 2. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan berpusat pada peserta didik dapat mengembangkan keterampilan argumentasi ilmiah peserta didik. 3. Ternyata peserta didik bukan selembar kertas putih yang harus digores oleh guru dengan ceramah ilmu, tapi mereka adalah seorang insan yang terlahir dengan kodratnya masing-masing, sehingga tugas guru hanya sebagai fasilitator untuk mengembangkan bakat tersebut.
|